Hubungan orang tua dan anak ternyata bisa lebih erat ketika menggunakan humor. Hal ini ditunjukkan melalui penelitian baru yang dilakukan oleh The Pennsylvania State University.
Dalam studi terbit di jurnal PLOS One pada 17 Juli 2024, peneliti menemukan bahwa pengasuhan orang tua yang menggunakan humor, bisa memberi dampak positif. Atas bukti ini, peneliti menyampaikan bahwa humor bisa menjadi metode pengasuhan yang efektif.
"Humor dapat mengajarkan orang fleksibilitas kognitif, meredakan stres, dan meningkatkan pemecahan masalah dan ketahanan secara kreatif," kata Benjamin Levi, profesor pediatri dan humaniora di Penn State College of Medicine, dikutip dari laman resmi kampus, Rabu (11/12/2024).
Dalam hal ini, Levi juga mengalami sendiri pengasuhan dari orang tuanya yang menggunakan humor. Dia kemudian melakukan kepada anak-anaknya.
"Saya menggunakan humor dalam praktik klinis saya dan dengan anak-anak saya sendiri. Pertanyaannya adalah bagaimana seseorang menggunakan humor secara konstruktif? Pertanyaan ini menggambarkan pentingnya humor dalam membangun hubungan yang positif antara orangtua dan anak, baik dalam konteks pribadi maupun profesional," terang Levi.
Bukti Humor Bermanfaat dalam Pengasuhan Anak
Para peneliti mensurvei 312 orang yang berada pada rentang usia 18 hingga 45 tahun. Lebih dari setengahnya mengatakan, mereka dibesarkan oleh orang tua yang sering menggunakan humor.
Hal tersebut turut didukung oleh data sebanyak 71,8% yang menyetujui bahwa humor adalah alat pengasuhan yang efektif. Kemudian, mayoritas responden juga menyatakan bahwa mereka sudah atau berencana menggunakan humor dengan anak-anak mereka dan percaya bahwa humor lebih bermanfaat.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa penggunaan humor oleh orangtua berhubungan dengan bagaimana anak-anak yang kini sudah dewasa memandang hubungan mereka dengan orang tua.
Sebanyak 63% responden mengatakan, orang tua mereka sering menggunakan humor dan membuat mereka memiliki hubungan yang baik dengan orangtua. Sebaliknya, sekitar 3,7% responden mengatakan orang tua mereka tidak menggunakan humor dan berdampak pada hubungan yang kurang baik.
Studi ini menunjukkan bahwa humor tidak hanya membantu mempererat hubungan antara orang tua dan anak menjadi baik, tetapi juga membuat anak-anak memandang orang tua berhasil mengasuh mereka. Hal ini sesuai dengan 68,4% responden yang melaporkan hal tersebut dalam survei.
Pengasuhan Anak dengan Humor Jarang Diteliti
Meskipun humor dan permainan telah banyak dipelajari dalam berbagai konteks perkembangan anak, penggunaan humor dalam pengasuhan anak masih jarang diteliti secara formal.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun humor dapat berperan besar dalam interaksi sehari-hari, masih banyak yang perlu dipahami tentang bagaimana humor dapat digunakan secara efektif dalam mendukung pengasuhan yang sehat dan konstruktif.
"Humor juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk kolaborasi dan kreativitas serta meredakan ketegangan," ujar Lucy Emery, mahasiswa kedokteran di Penn State College of Medicine dan residen pediatri di Rumah Sakit Anak Boston.
"(Dalam) hubungan orang tua-anak lebih penuh kasih sayang, (tapi) situasi yang menegangkan sering terjadi saat mengasuh anak. Humor dapat membantu meredakan ketegangan serta membantu kedua belah pihak merasa lebih baik tentang situasi yang menegangkan," imbuhnya.
Untuk tahap awal ini, penelitian bertujuan untuk menyelidiki bagaimana orang memandang hubungan antara humor, pengalaman mereka sebagai orang tua, dan cara mereka mengasuh anak.
Peneliti berharap, studi mereka akan menjadi dasar untuk memahami bagaimana humor bisa digunakan secara konstruktif dalam pengasuhan dan situasi apa yang lebih berisiko.
"Harapan saya adalah orang-orang dapat belajar menggunakan humor sebagai alat pengasuhan yang efektif. Tidak hanya untuk meredakan ketegangan tetapi juga mengembangkan ketahanan dan fleksibilitas kognitif dan emosional dalam diri mereka sendiri serta menjadi contoh bagi anak-anak mereka," tutur Levi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar